Kamis, 01 Agustus 2024

Puan Masih Setia

Di meja dekat jendela

secangkir kopi hitam tanpa gula

diam seribu bahasa


Puan di hadapannya

seperti biasa

menunggu uapnya berjeda

lalu perlahan menyesapnya


Telah lewat berapa gerhana

Puan masih setia pada satu nama

Namun tak lagi bisa Puan terima


Gelap menyapa

Puan beranjak meninggalkan duduknya

Gemulai geraknya

meninggalkan aroma patah hati yang terlalu lama


E.D.P.

Sabtu malam, 20 Juli 2024



Sabtu, 25 Mei 2024

Lebaran di Kampung


Ibu,

Telah genap dua puluh tahun purnama

Engkau pulang menghadap Dia


Ini waktu

Kusambangi rumahmu yang biru

Penuh lekat debu

Yang adalah doa-doaku


Tak perlu risau akan aku

Anak perempuamu 

ialah perwira 

Yang masih sanggup melaju 

di atas gelora


Tenang saja kau di sana


Al Fatihah


18.01.2004

18.01.2024


25052024

Late post


#momonthetop

#missyoumost after Allah and Rasulullah

Jumat, 16 Februari 2024

KERTAS SUARA

 Aku lupa ini kali ke berapa 

Aku merasa penting sebagai seorang warga negara


Sesaat di bilik ini

Aku memilih yang aku yakini


Usai perhitungan

Kertas suara hanya bahan laporan

Berapa banyak anggaran yang dikeluarkan


Hanya ada satu tujuan:

Melanggengkan kekuasaan

Yang sudah lama berakar

atau yang baru menjalar


Kertas suara dicoblos dengan tangan yang gemetar

Dari perut si miskin yang lapar


#Pemilu#Hari Kasih Suara #14 Februari 2024

SEPANJANG JATINEGARA

 


Sepanjang Jatinegara sepulang kerja 

Ada jajaran gerobak, tempat jas hujan aneka warna 

Penjajanya bersuka cita 

Begitu hujan bulan Januari menyapa 

Sebab kala itulah orang banyak membeli dagangannya


Menyusuri trotoar setelah plaza

Tampak toko busana yang kuduga

jumlah pengunjungnya tak lebih banyak daripada

karyawannya

Mungkin mereka menganut asas “tak ada PHK selain

tutup usia”


Selanjutnya kutemukan sepi pad asepanjang jalan yang

dulu menjual hewan dan buku-buku lama

Sahut-bersahut para pedangangnya tak tertangkap lagi
oleh telinga


Sampai kudapati

Gang kecil yang melanggengkan memori

Lewat harum biji yang baru digiling bila ada pembeli

di antara tumpukan karung yang tertata rapi


Aku berhenti di sini

Dengan sebungkus kopi bertuliskan Bintang Mercy


13 Februari 2024 
https://literat.republika.co.id/posts/46965/kopi-sedan-bubuk-kopi-khasjatinegara